Rabu, 15 April 2020

RAHASIA BERDOA DALAM AL-QURAN

RAHASIA BERDOA DALAM AL-QURAN
Bismillah


ALLAH MENGABULKAN DOA SETIAP ORANG

Allah Yang Mahakuasa, Maha Pengasih, dan Maha Penyayang, telah berfirman dalam al-Qur'an bahwa Dia dekat dengan manusia dan akan mengabulkan permohonan orang-orang yang berdoa kepada-Nya. Adapun salah satu ayat yang membicarakan masalah tersebut adalah:

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ {186}

"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi-Ku, dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (Q.s. al-Baqarah: 186).

Sebagaimana dinyatakan dalam ayat di atas, Allah itu dekat kepada setiap orang. Dia Maha Mengetahui keinginan, perasaan, pikiran, kata-kata yang diucapkan, bisikan, bahkan apa saja yang tersembunyi dalam hati setiap orang. Dengan demikian, Allah Mendengar dan Mengetahui setiap orang yang berpaling kepada-Nya dan berdoa kepada-Nya. Inilah karunia Allah kepada manusia dan sebagai wujud dari kasih-sayang-Nya, rahmat-Nya, dan kekuasaan-Nya yang tiada batas.

Allah memiliki kekuasaan dan pengetahuan yang tiada batas. Dialah Pemilik segala sesuatu di seluruh alam semesta. Setiap makhluk, setiap benda, dari orang-orang yang tampaknya paling kuat hingga orang-orang yang sangat kaya, dari binatang-binatang yang sangat besar hingga yang sangat kecil yang mendiami bumi, semuanya milik Allah dan semuanya berada dalam kehendak-Nya dan pegaturan-Nya yang mutlak. 

Seseorang yang beriman terhadap kebenaran ini dapat berdoa kepada Allah mengenai apa saja dan dapat berharap bahwa Allah akan mengabulkan doa-doanya. Misalnya, seseorang yang mengidap penyakit yang tidak dapat disembuhkan tentu saja akan berusaha untuk melakukan berbagai macam pengobatan. Namun ketika mengetahui bahwa hanya Allah yang dapat memberikan kesehatan, lalu ia pun berdoa kepada-Nya memohon kesembuhan. Demikian pula, orang yang mengalami ketakutan atau kecemasan dapat berdoa kepada Allah agar terbebas dari ketakutan dan kecemasan. Seseorang yang menghadapi kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaan dapat berpaling kepada Allah untuk menghilangkan kesulitannya. Seseorang dapat berdoa kepada Allah untuk memohon berbagai hal yang tidak terhitung banyaknya seperti untuk memohon bimbingan kepada jalan yang benar, untuk dimasukkan ke dalam surga bersama-sama orang-orang beriman lainnya, agar lebih meyakini surga, neraka, Kekuasaan Allah, untuk kesehatan, dan sebagainya. Inilah yang telah ditekankan Rasulullah saw. dalam sabdanya:

"Maukah aku beritahukan kepadamu suatu senjata yang dapat melindungimu dari kejahatan musuh dan agar rezekimu bertambah?" Mereka berkata, "Tentu saja wahai Rasulullah." Beliau bersabda, "Serulah Tuhanmu siang dan malam, karena 'doa' itu merupakan senjata bagi orang yang beriman." 

Namun demikian, terdapat rahasia lain di balik apa yang diungkapkan dalam al-Qur'an yang perlu kita bicarakan dalam masalah ini. Sebagaimana Allah telah menyatakan dalam ayat:

وَيَدْعُ اْلإِنسَانُ بِالشَّرِّ دُعَآءَهُ بِالْخَيْرِ وَكَانَ اْلإِنسَانُ عَجُولاً {11}

"Dan manusia berdoa untuk kejahatan sebagaimana ia berdoa untuk kebaikan. Dan manusia itu tergesa-gesa." (Q.s. al-Isra':11). 

Tidak setiap doa yang dipanjatkan oleh manusia itu bermanfaat. Misalnya seseorang memohon kepada Allah agar diberi harta dan kekayaan yang banyak untuk anak-anaknya kelak. Akan tetapi Allah tidak melihat kebaikan di dalam doanya itu. Yakni, kekayaan yang banyak itu justru dapat memalingkan anak-anak tersebut dari Allah. Dalam hal ini, Allah mendengar doa orang tersebut, menerimanya sebagai amal ibadah, dan mengabulkannya dengan cara yang sebaik-baiknya. Sebagai contoh lainnya, seseorang berdoa agar tidak terlambat dalam memenuhi perjanjian. Namun tampaknya lebih baik baginya jika ia sampai di tujuan setelah waktu yang ditentukan, karena ia dapat bertemu dengan seseorang yang memberikan sesuatu yang lebih bermanfaat untuk kehidupan yang abadi. Allah mengetahui masalah ini, dan Dia mengabulkan doa bukan berdasarkan apa yang dipikirkan orang itu, tetapi dengan cara yang terbaik. Yakni, Allah mendengar doa orang itu, tetapi jika Dia melihat tidak ada kebaikan dalam doanya itu, Dia memberikan apa yang terbaik bagi orang itu. Tentu saja hal ini merupakan rahasia yang sangat penting.

Ketika doa tidak dikabulkan, orang-orang tidak menyadari tentang rahasia ini, mereka mengira bahwa Allah tidak mendengar doa mereka. Sesungguhnya hal ini merupakan keyakinan orang-orang bodoh yang sesat, karena "Allah itu lebih dekat kepada manusia daripada urat lehernya sendiri." (Q.s. Qaf: 16). Dia Maha Mengetahui perkataan apa saja yang diucapkan, apa saja yang dipikirkan, dan peristiwa apa saja yang dialami seseorang. Bahkan ketika seseorang tertidur, Allah mengetahui apa yang ia alami dalam mimpinya. Allah adalah Yang menciptakan segala sesuatu. Oleh karena itu, kapan saja seseorang berdoa kepada Allah, ia harus menyadari bahwa Allah akan menerima doanya pada saat yang paling tepat dan akan memberikan apa yang terbaik baginya. 
Doa, di samping sebagai bentuk amal ibadah, juga merupakan karunia Allah yang sangat berharga bagi manusia, karena melalui doa, Allah akan memberikan kepada manusia sesuatu yang Dia pandang baik dan bermanfaat bagi dirinya. Allah menyatakan pentingnya doa dalam sebuah ayat:

قُلْ مَايَعْبَؤُا بِكُمْ رَبِّي لَوْلاَ دُعَآؤُكُمْ فَقَدْ كَذَّبْتُمْ فَسَوْفَ يَكُونُ لِزَامًا {77} 

"Katakanlah: 'Tuhanku tidak mengindahkan kamu, andaikan tidak karena doamu. Tetapi kamu sungguh telah mendustakan-Nya, karena itu kelak azab pasti akan menimpamu'." (Q.s. al-Furqan: 77)

ALLAH MENGABULKAN DOA ORANG-ORANG YANG MENDERITA DAN BERADA DALAM KESULITAN

Doa adalah saat-saat ketika kedekatan seseorang dengan Allah dapat dirasakan. Sebagai hamba Allah, seseorang sangat memerlukan Dia. Hal ini karena ketika seseorang berdoa, ia akan menyadari betapa lemahnya dan betapa hinanya dirinya di hadapan Allah, dan ia menyadari bahwa tak seorang pun yang dapat menolongnya kecuali Allah. Keikhlasan dan kesungguhan seseorang dalam berdoa tergantung pada sejauh mana ia merasa memerlukan. Misalnya, setiap orang berdoa kepada Allah untuk memohon keselamatan di dunia. Namun, orang yang merasa putus asa di tengah-tengah medan perang akan berdoa lebih sungguh-sungguh dan dengan berendah diri di hadapan Allah. Demikian pula, ketika terjadi badai yang menerpa sebuah kapal atau pesawat terbang sehingga terancam bahaya, orang-orang akan memohon kepada Allah dengan berendah diri. Mereka akan ikhlas dan berserah diri dalam berdoa. Allah menceritakan keadaan ini dalam sebuah ayat:

قُلْ مَن يُنَجِّيكُم مِّنْ ظُلُمَاتِ الْبَرِّ وَالْبَحْرِ تَدْعُونَهُ تَضُرُّعًا وَخُفْيَةً لَئِنْ أَنْجَانَا مِنْ هَذِهِ لَنَكُونَنَّ مِنَ الشَّاكِرِينَ {63}

"Katakanlah: Siapakah yang dapat menyelamatkan kamu dari bencana di darat dan di laut, yang kamu berdoa kepada-Nya dengan berendah diri dengan suara yang lembut: 'Sesungguhnya jika Dia menyelamatkan kami dari (bencana) ini, tentulah kami menjadi orang-orang yang bersyukur'." (Q.s. al-An'am: 63).

Di dalam al-Qur'an, Allah memerintahkan manusia agar berdoa dengan merendahkan diri:

ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً إِنَّهُ لاَيُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ {55}

"Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." (Q.s. al-A'raf: 55).

Dalam ayat lainnya, Allah menyatakan bahwa Dia mengabulkan doa orang-orang yang teraniaya dan orang-orang yang berada dalam kesusahan:

أَمَّن يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السَّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَآءَ اْلأَرْضِ أَءِلَهٌ مَّعَ اللهِ قَلِيلاً مَّاتَذَكَّرُونَ {62}

"Atau siapakah yang mengabulkan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu sebagai khalifah di bumi? Apakah ada tuhan lain selain Allah? Sedikit sekali kamu yang memperhatikannya." (Q.s. an-Naml: 62).

Tentu saja orang tidak harus berada dalam keadaan bahaya ketika berdoa kepada Allah. Contoh-contoh ini diberikan agar orang-orang dapat memahami maknanya sehingga mereka berdoa dengan ikhlas dan merenungkan saat kematian, ketika seseorang tidak lagi merasa lalai sehingga mereka berpaling kepada Allah dengan keikhlasan yang dalam. Dalam pada itu, orang-orang yang beriman, yang dengan sepenuh hati berbakti kepada Allah, selalu menyadari kelemahan mereka dan kekurangan mereka, mereka selalu berpaling kepada Allah dengan ikhlas, sekalipun mereka tidak berada dalam keadaan bahaya. Ini merupakan ciri penting yang membedakan mereka dengan orang-orang kafir dan orang-orang yang imannya lemah.

TIDAK ADA PEMBATASAN APA PUN DALAM BERDOA

Seseorang dapat memohon apa saja kepada Allah asalkan halal. Hal ini karena sebagaimana telah disebutkan terdahulu, Allah adalah satu-satunya penguasa dan pemilik seluruh alam semesta; dan jika Dia menghendaki, Dia dapat memberikan kepada manusia apa saja yang Dia inginkan. Setiap orang yang berpaling kepada Allah dan berdoa kepada-Nya, haruslah meyakini bahwa Allah berkuasa melakukan apa saja dan bersungguh-sungguhlah dalam berdoa sebagaimana disabdakan oleh Nabi saw.2 Ia perlu mengetahui bahwa mudah saja bagi-Nya untuk memenuhi keinginan apa saja, dan Dia akan memberikan apa yang diminta oleh seseorang jika di dalamnya terdapat kebaikan bagi orang itu dalam doa tersebut. Doa-doa para nabi dan orang-orang beriman yang disebutkan dalam al-Qur'an merupakan contoh bagi orang-orang beriman tentang hal-hal yang dapat mereka mohon kepada Allah. Misalnya, Nabi Zakaria a.s. berdoa kepada Allah agar diberi keturunan yang diridhai, dan Allah pun mengabulkan doanya, meskipun istrinya mandul:

"Yaitu ketika ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut. Ia berkata: 'Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, ya Tuhanku. Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku sepeninggalku, sedang istriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi-Mu seorang putra. Yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebahagian keluarga Ya'qub; dan jadikanlah ia ya Tuhanku, seorang yang diridhai'." (Q.s. Maryam: 3-6).

Maka Allah mengabulkan doa Nabi Zakaria dan memberikan kepadanya berita gembira tentang Nabi Yahya a.s.. Setelah menerima berita gembira tentang seorang anak laki-laki, Nabi Zakaria merasa heran karena istrinya mandul. Jawaban Allah kepada Nabi Zakaria menjelaskan tentang sebuah rahasia yang hendaknya selalu dicamkan dalam hati orang-orang yang beriman:
"Zakaria berkata, 'Ya Tuhanku, bagaimana akan ada anak bagiku, padahal istriku adalah seorang yang mandul dan aku sesungguhnya sudah mencapai umur yang sangat tua.' Tuhan berfirman, 'Demikianlah.' Tuhan berfirman, 'Hal itu mudah bagi-Ku, dan sesungguhnya telah Aku ciptakan kamu sebelum itu, padahal kamu belum ada sama sekali'." (Q.s. Maryam: 8-9)

Ada beberapa Nabi lainnya yang disebutkan dalam al-Qur'an yang doa-doa mereka dikabulkan. Misalnya, Nabi Nuh a.s. memohon kepada Allah untuk menimpakan azab kepada kaumnya yang tersesat meskipun ia telah berusaha sekuat tenaga untuk membimbing mereka kepada jalan yang lurus. Sebagai jawaban dari doanya, Allah menimpakan azab besar kepada mereka yang tercatat dalam sejarah.

Nabi Ayub a.s. menyeru Tuhannya ketika ia sakit, ia berkata, "… Sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang." (Q.s. al-Anbiya': 83). Sebagai jawaban terhadap doa Nabi Ayub, Allah berfirman sebagai berikut:

"Maka Kami pun mengabulkan doanya itu, lalu Kami hilangkan penyakit yang menimpanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah. (Q.s. al-Anbiya': 84). 

Allah mengabulkan Nabi Sulaiman a.s. yang berdoa, "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh siapa pun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi." (Q.s. Shad: 35). Maka Allah mengaruniakan kekuasaan yang besar dan kekayaan yang banyak kepadanya. 

Oleh karena itu, orang-orang yang berdoa hendaknya mencamkan dalam hati ayat ini, "Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya, 'Jadilah.' Maka terjadilah ia. (Q.s. Yasin: 82) Sebagaimana dinyatakan dalam ayat ini, segala sesuatu itu mudah bagi Allah dan Dia Mendengar dan Mengetahui setiap doa. 

"Allah Memberi Karunia di Dunia ini bagi Orang-orang yang Menginginkannya, Tetapi di Akhirat Mereka akan Menderita Kerugian.

Orang-orang yang tidak memiliki ketakwaan kepada Allah dalam hatinya, dan imannya sangat lemah terhadap kehidupan akhirat, hanyalah menginginkan keduniaan. Mereka meminta kekayaan, harta benda, dan kedudukan hanyalah untuk kehidupan di dunia ini. Allah memberi tahu kita bahwa orang-orang yang hanya menginginkan keduniaan tidak akan memperoleh pahala di akhirat. Tetapi bagi orang-orang yang beriman, mereka berdoa memohon dunia dan akhirat karena mereka percaya bahwa kehidupan di akhirat sama pastinya dan sama dekatnya dengan kehidupan dunia ini. Tentang masalah ini, Allah menyatakan sebagai berikut: 

"Di antara manusia ada orang yang berdoa, 'Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia,' dan tidak ada baginya bagian di akhirat. Dan di antara mereka ada orang yang berdoa, 'Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka.' Mereka itulah orang-orang yang mendapat bagian dari apa yang mereka usahakan, dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya. (Q.s. al-Baqarah: 200-2).

Orang-orang yang beriman juga berdoa memohon kesehatan, kekayaan, ilmu, dan kebahagiaan. Akan tetapi, semua doa mereka adalah untuk mencari keridhaan Allah dan untuk memperoleh kebaikan bagi agamanya. Mereka memohon kekayaan misalnya, adalah untuk digunakan di jalan Allah. Berkenaan dengan masalah ini, Allah memberikan contoh tentang Nabi Sulaiman di dalam al-Qur'an. Jauh dari keinginan untuk memperoleh dunia, doa Nabi Sulaiman untuk meminta kekayaan adalah demi tujuan mulia untuk digunakan di jalan Allah, untuk menyeru manusia kepada agama Allah, dan agar dirinya sibuk berdzikir kepada Allah. Kata-kata Nabi Sulaiman sebagaimana yang diceritakan dalam al-Qur'an menunjukkan niatnya yang ikhlas:

"Sesungguhnya aku menyukai kesenangan terhadap barang yang baik karena ingat kepada Tuhanku." (Q.s. Shad: 32).
Maka Allah mengabulkan doa Nabi Sulaiman a.s. tersebut dengan mengaruniakan kepadanya kekayaan yang sangat banyak di dunia dan ia akan memperoleh pahala di akhirat. Dalam pada itu, Allah juga mengabulkan keinginan orang-orang yang hanya menghendaki kehidupan dunia, namun azab yang pedih menunggu mereka di akhirat. Keuntungan yang telah mereka peroleh di dunia ini tidak akan mereka peroleh lagi di akhirat kelak.


Wassalam,
Dinukil dari kitab Harun Yahya (Beberapa Rahasia Al-Quran)
amingsasyah.blogspot.com
aminbhsarab.blogspot.com
amjadamin9.blogspot.com
april 2020

Sabtu, 09 Agustus 2014

TAFSIR SURAT AL-FATIHAH

 TAFSIR SURAT AL-FATIHAH

 بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang,[1].Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam,[2]. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang,[3]. Yang menguasai hari pembalasan,[4]. Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan,[5]. Tunjukilah kami jalan yang lurus,[6]. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat[7]."

Beberapa Penjelasan

A. Status Surat

Surat ini adalah surat Makkiyyah berdasarkan pendapat mayoritas ulama. (Tafsîr al-Baghawiy:1/16; al-Muharrir al-Wajîz:1/61)

B. Nama Surat

Surat ini memiliki nama yang banyak sekali dan ini menunjukkan kemuliaan dan keagungannya, sebab banyak nama menunjukkan kemuliaan si empunya nama itu.

Diantara nama-namanya yang masyhur:
- Fâtihah al-Kitâb
- Ummul Kitâb
- Al-Qur`ân al-'Azhîm
- Ummul Qur`ân
- As-Sab'ul Matsâniy

C. Keutamaannya

Surat ini memiliki keutamaan yang agung dan telah dijelaskan mengenainya oleh banyak hadits, diantaranya:

1. Hadits yang diriwayatkan oleh 'Ubâdah bin ash-Shâmit dari Nabi Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam yang bersabda, "Tidak (sah/sempurna) shalat seorang yang tidak membaca Fâtihah al-Kitab (Pembuka Kitabullah, al-Fâtihah)." (Shahîh al-Jâmi', kitab al-Adzân:1/184)

2. Dari Abu Hurairah radliyallâhu 'anhu, dia berkata, aku telah mendengar Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam bersabda, "Allah Ta'ala berfirman, 'Aku telah membagi shalat antara diri-Ku dan hamba-Ku dengan dua bagian; separuhnya untuk-Ku dan separuhnya lagi untuk hamba-Ku dan bagi hamba-Ku apa yang dia minta.
Bila seorang hamba mengucapkan, 'al-Hamdulillâhi Rabbil 'Alamîn.'
Allah Ta'ala menjawab, 'Hamba-Ku telah memuji-Ku.'
Dan bila dia mengucapkan, 'ar-Rahmânir Rahîm.'
Allah Ta'ala menjawab, 'Hamba-Ku telah menyanjung-Ku.'

Dan bila dia mengucapkan, 'Mâliki Yawmid Dîn.'
Allah Ta'ala menjawab, 'Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku.'

Dan bila dia mengucapkan, 'Iyyâka na'budu wa iyyâka nasta'în.'
Allah Ta'ala menjawab, 'Inilah (bagian) yang diantara-Ku dan hamba-Ku dan bagi hamba-Ku apa yang dimintanya.'

Dan bila dia mengucapkan, 'Ihdinash Shirâthal Mustaqîm Shirâthal Ladzîna An'amta 'alaihim Ghairil Maghdlûbi 'alaihim wa ladl Dlâllîn.'
Allah Ta'ala menjawab, 'Inilah yang buat hamba-Ku dan bagi hamba-Ku apa yang dimintanya." (HR.Muslim)

Dan banyak lagi hadits lainnya yang shahih mengenai keutamaan surat ini.

D. Keutamaan Ucapan " Amîn "

Di dalam kitab Shahîh al-Bukhâriy, terdapat hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah bahwasanya Nabi Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam bersabda, "Bila Imam mengucapkan 'Waladl Dlâllîn', maka katakanlah 'Amîn', sebab siapa saja yang pengaminannya bertepatan dengan pengaminan Malaikat, maka akan diampuni baginya dosa-dosa terdahulu." (HR.al-Bukhâriy)
Sedangkan di dalam Shahîh Muslim, disebutkan, "Bila Imam mengucapkan 'Waladl Dlâllin', maka katakanlah 'Amîn', niscaya Allah akan menjawab (mengabulkan bagi) kamu." (HR.Muslim)

E. Membacanya Di Dalam Shalat

Membaca al-Fâtihah wajib hukumnya bagi setiap Muslim pada setiap raka'at shalat dan tidak dapat diganti dengan membaca terjemahan atau lainnya.
Membacanya adalah termasuk rukun shalat, baik yang fardlu maupun sunnah dan hendaknya bagi makmum pada shalat Jahriyyah (yang dinyaringkan bacaannya), membacanya dengan Sirr (pelan, tidak nyaring).
(Mengenai hukum membaca surat al-Fâtihah dalam shalat ini te0rdapat perbedaan pendapat di kalangan para ulama-red.,)

F. Makna Kalimat
  • "Alhamdu" artinya sanjungan/pujian atas Allah dengan sifat-sifat kesempurnaan dan sifat-sifat yang memang Dia layak atasnya.
     
  • "Lillâhi" artinya Dia-lah Yang dituhankan dan disembah, Yang berhak untuk diesakan di dalam beribadah terhadap-Nya.
     
  • "Rabb" artinya al-Murabbi, yaitu al-Mâlik (Pemilik). "Rabb" adalah nama dari nama-nama Allah Ta'ala dan penggunaan kata ini di dalam bahasa Arab untuk selain-Nya hanya dalam bentuk Mudlâf (Majemuk), seperti ungkapan, "Rabbud Dâr" (pemilik/tuan rumah), dan sebagainya.
     
  • "al-'Alamîn" artinya semua yang selain Allah (alam semesta)

     
  • "ar-Rahmânir Rahîm" yaitu dua nama yang menunjukkan bahwa Dia Ta'ala adalah Pemilik rahmat (Maha pengasih) yang amat luas dan agung.
     
  • "Mâliki Yawmid Dîn" yakni hari Kiamat. Dinamakan dengan Yawmud Dîn karena Allah Ta'ala menyuruh mereka beribadah dengan amal-amal mereka; bila baik, maka baik balasannya dan bila buruk, maka buruk balasannya. Dan makna Mâliki Yawmid Dîn adalah bahwa semua perintah itu adalah hanya untuk Allah dan amat tampak sekali secara sempurna bagi para makhluk kesempurnaan kepemilikan-Nya dan terputusnya kepemilikan para makhluk.
     
  • "Iyyâka na'budu wa iyyâka nasta'în" yakni kita tidak menyembah kecuali Allah semata dan kita tidak meminta pertolongan kecuali kepada-Nya, sehingga kita mengkhususkannya di dalam beribadah dan meminta pertolongan serta meninggalkan selain-Nya. 'Ibadah adalah sebutan yang mencakup setiap perkataan, perbuatan lahir dan batin yang dicintai Allah dan diridlai-Nya. Sedangkan arti Isti'ânah (minta tolong) adalah berpegang kepada Allah di dalam mendapatkan manfa'at dan menolak hal yang membahayakan disertai kepercayaan terhadap-Nya di dalam mendapatkan hal itu. sedangkan kenapa 'ibadah didahulukan atas Isti'ânah adalah sebagai bentuk perhatian di dalam mendahulukan hak-Nya di atas hak hamba-Nya.
     
  • "Ihdinash Shirâthal Mustaqîm" yakni tunjukkan dan berilah kami petunjuk serta taufiq. Ash-Shirâth al-Mustaqîm adalah jalan yang dijelaskan dan menyampaikan kepada Allah, yaitu Islam dan jalan orang-orang yang diberi nikmat kepada mereka, yaitu dari kalangan para Nabi, orang-orang yang jujur, syuhada dan orang-orang yang shalih.

     
  • "Ghairil Maghdlûbi 'Alaihim" yaitu orang-orang yang mengenal al-Haq namun meninggalkannya seperti orang-orang Yahudi dan orang-orang yang menyerupai mereka dari kalangan orang-orang yang berilmu namun tidak mengamalkannya.
     
  • "Waladl Dlâllîn" , yaitu orang-orang Nashrani dan siapa saja yang menyembah Allah dalam kondisi jahil dan sesat.
     
  • "Amîn" , ini tidak termasuk ayat dalam surat al-Fâtihah, maknanya adalah Ya Allah, perkenankanlah. Dianjurkan bagi Imam untuk mengucapkannya, demikian juga dengan Makmum dan orang yang shalat sendirian.
Sekalipun surat ini ringkas namun mengandung hal yang tidak satu suratpun dari surat-surat di dalam al-Qur'an mengandungnya. Ia mengandung jenis-jenis tauhid; tauhid Rubûbiyyah, yaitu pada firman-Nya "Rabbil 'Alamîn" ;tauhid Ulûhiyyah, yaitu diambil dari lafazh al-Jalâlah "Allâh" dan dari firman-Nya "Iyyâka Na'budu Wa Iyyâka Nasta'în" ; tauhid Asmâ` dan Shifât , yaitu menetapkan sifat-sifat kesempurnaan bagi Allah. Dalam hal ini melalui penetapan pujian terhadap-Nya dan hal lainnya.

G. Kandungan Surat

  • Penetapan tiga jenis tauhid.
     
  • Penetapan kenabian, yaitu pada firman-Nya "Ihdinash Shirâthal Mustaqîm" sebab hal ini tidak mungkin dicapai tanpa adanya risalah (kerasulan).
     
  • Penetapan adanya balasan dan hisab terhadap amal-amal, yaitu pada firman-Nya "Mâliki Yawmid Dîn".
     
  • Bahwa shalat yang tidak dibaca di dalamnya surat al-Fâtihah dianggap kurang (Khidâj).
     
  • Surat ini mengandung doa-doa yang paling komplit dan paling bermanfa'at bagi seorang hamba, yaitu "Ihdinash Shirâthal Mustaqîm". Oleh karena itu, seseorang wajib berdoa kepada Allah pada setiap raka'at dari shalatnya karena dia menghajatkan hal itu.
(SUMBER:Silsilah Manâhij Dawrâh al-'Ulûm asy-Syar'iyyah -at-Tafsîr- karya Dr. Ibrâhim bin Sulaiman al-Huwaimil, h.30-35)

 Waallahu a'lam bishawab.

Wassalam,
Amjad Amin, Bekasi, Indonesia 2014
http://amjadamin9.blogspot.com

Minggu, 14 Juli 2013

KEISTIMEWAAN SURAT AL-FATIHAH


Keistimewaan Surat al-Fatihah


Di bulan ramadhan yang penuh barakah dan penuh dengan rahasia-rahasia kebaikan ini. Penulis mencoba sedikit mengukapkan keistimewaan-keistimewaan dari surat al-Fatihah. Di bulan yang Allah agungkan dan bulan yang Allah suci ini, banyak sekali rahasia-rahasia kebaikan oleh Allah SWT dilipat gandakan kebaikannya serta Allah berikan kepada siapa saja yang mau menjalankan ibadah puasanya kerena semata-mata Iman dan mengharap ridha Allah SWT. Mudah-mudahan dengan memahami dan mengamalkan surat al-Fatihah kita bisa mendapatkan rahasia-rahasia kebaiakan di bulan suci ini.

Salah satu keistimewan surat al-Fatihah diantaranya ialah al-Fatihah menjadi bacaan wajib pada tiap-tiap rakaat sholat, baik itu shalat wajib maupun sunnah. Jika shalat tanpa membaca surat al-Fatihah tiap-tiap rakaatnya, maka shalat tersebut menjadi tidak “syah” shalatnya. Dan berikut ini adalah sedikit keterangan-keterangan yang menjelaskan keistimewaan-keistimewaan surat al-Fatihah.

Berawal dari keterangan hadits Rasulullah SAW, secara global menjelaskan bahwa setiap huruf al-Quran memiliki kebaikan. Membaca satu huruf al-Quran minimal pembacanya akan mendapatkan pahala dua hingga sepuluh tergantung kualitas bacaan dan pemahamannya. Kesemuanya itu, bisa diketahui keistimewaannya melalui jalur yang diyakini kebenaran bersumbernya dari sabda-sabda Rasulullah SAW dan Imam-imam yang terpercaya, serta selain itu juga dari tabi'in-tabi'in. Dan begitu juga dari pengalaman-pengalaman spiritual ulama shalafu-ashalih.

Keterangan dalam kitab Tafsir Ruh al-Bayan 4:487, diungkapkan sebuah riwayat dari Imam Ja'far bin Muhammad dari ayahnya dari kakenya sampai kepada Rasulullah SAW, beliau bersabda; “Ketika Allah SWT menurunkan al-Fatihah, Ayat Kursi, Syahidallah, dan Qulillahumma Malikal Mulki; semua ayat ini bergantung di 'Arasy, tidak ada penghalang diantaranya dengan Allah. Semua ayat tersebut berkata; “Tuhanku Engkau menurunkan kami kekampung yang penuh dengan dosa, kepada orang yang menetang-Mu, padahal kami bergantung di atas kesucian-Mu. Allah SWT, berfirman: “Demi keagungan-Ku dan kemuliaan-Ku, jika seorang hamba membaca kamu sesudah sholat, Aku akan menempatkan dia di surga Fidaus, Aku akan perhatikan dia dengan mata-Ku yang terpelihara setiap hari tujuh puluh pandangan, Aku akan penuhi setiap hari tujuh puluh kebutuhannya, paling sedikit adalah ampunan-Ku. Aku lindungi dia dari musuh, Aku akan membelanya, tidak ada yang mencegahnya masuk surga kecuwali kematin yang memastikanya masuk surga.

Keterangan dalam kitab Tafsir Majma' al-Bayan, dijelaskan bahwa Rasulullah SAW, bersabda: “ Siapa saja yang membaca surat al-Faihah seolah-olah ia membaca sepertiga (2/3) al-Quran dan akan diberi pahala seperti itu dan seolah-olah dia bersedekah kepada setiap mukmin laki-laki dan mukmin perempuan. Sungguh sangat menakjubkan jika bacaan al-Qurannya berkulitas, maka nilai bacaan al-Qurannya setara dengan telah membaca sepertiga al-Quran.

Keterangan hadits dari Abu Bakar as-Shidiq ra, beliau berkata; “Demi Allah yang Maha Agung, Rasulullah SAW, pernah bersabda kepadaku: “Demi Allah yang Maha Agung: “Mikail berkata kepada-Ku: “ Demi Allah yang Maha Agung: “Jibril berkata kepadaku: “Allah berfirman: “Wahai Isrofil ! Demi keagungan-Ku, kederwanan-Ku, kemurahan-Ku, siapa saja yang membaca “Bismillahi ar-Rahmani ar-Rahim bersambung dengan surat al-Fatihah satu kali dengan satu nafas maka saksikanlah bahwa Aku mengampuninya, menerima kebaikan-kebaikanya, melupakan kejelekan-kejelekannya, Aku tidak akan membakar lidahnya dengan api neraka, Aku lindungi dari siksa neraka, dan siksaan pada hari kiamat, serta dia akan menemui-Ku sebelum para Nabi dan Wali-wali”.

Keterangan hadits yang diriwayatkan Hasan bin Ali; pada suatu hari, serombongan kaum Yahudi datang menemui Nabi Muhammad SAW, diantara pertanyaan mereka adalah; “Beritahukan kepada kami tujuh hal yang Allah berikan kepadamu dan tidak diberikan kepada Nabi yang lain. Allah berikan kepada ummatmu yang tidak diberikan kepada ummat-ummat terdahulu. Nabi Muhammad SAW bersabda; “Allah memeberikan kepadaku: 1). Al-Fatihah, 2). Azan, 3). Shalat jama'ah di masjid, 4). Hari jum'at dan shalat jum'at, 5). Menjaherkan tiga shalat (Shalat subuh, Maghrib dan Isya), 6). Keringannan bagi ummatu yang sakit dan safar serta shalat jenazah, 7). Syafaat bagi pelaku dosa besar.

Demikianlah seklumit keterangan dan penjelasan tentang keistimewaan-keistimewaan surat al-Fataihah. Keterangan tersebut tidak diragukan lagi kebenarannya dikarenakan keterangan tersebut bermuara kepada orang yang sangat terpercaya dimuka bumi ini, yakni baginda Rasulullah SAW yang telah menjadi panutan ummat manusia dan yang menjadi kekasih Allah SWT.


Waallahu a'lam bishawab.

Wassalam,
Amjad Amin, Bekasi, Indonesia 2013
http://amjadamin9.blogspot.com

Rabu, 29 Mei 2013

KHASIAT BASMALAH BAGIAN KE-3

Khasiat Basmalah
Bagian ke-3

  • MENDATANGKAN SEGALA MACAM HAJAT
    Siapa saja yang mempunyai hajat, ingin hajatnya tersebut dapat tercapai. Maka bacalah (Bismillahi ar-Rahmani ar-Rahim) sebanyak 13000 x, dan pada setiap pengamalan 1000 x lalu bacalah Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai berikut:
    Alloohumma Sholli Wa Sallim 'Alaa Sayyidana Muhammadin”
    apabila semuanya telah rampung selanjutnya berdo'alah kepada Allah untuk memohon agar hajatnya cepat tercapai. Insya Allah, dengan usaha yang demikian ini, dan Allah Swt, akan mengabulkan apa yang dihajatkannya itu.

  • MENGURUSKAN TUBUH SYETAN
    Siapa orang yang setiap pekerjaannya diawali dengan membaca (Bismillahi ar-Rahmani ar-Rahim) terutama ketika mau makan dan minum, maka hal tersebut bisa menguruskan jasad syetan, di samping itu juga syeitan tidak mampu dan tidak berani menggoda orang-orang yang ketika itu, memulai semua aktivitasnya dengan membaca (Bismillahi ar-Rahmani ar-Rahim). Dikisahkan, ada syetan yang gemuk berjumpa dengan syetan yang kurus, lalu si gemuk berkata kepada si kurus: “Apa yang menyebabkan engkau menjadi kurus begini? “jawab si kurus: “aku ditugaskan mengoda seorang manusia yang ia masuk kerumahnya ia mengucapkan 'bismillahi', jika ia makan mengucapkan 'bismillahi', pokoknya segala tindak tanduknya ia selalu mengucapkan (Bismillahi ar-Rahmani ar-Rahim) maka inilah akibatnya yang peroleh”. Kemudian si gemuk berkata: “kalau aku, ditugaskan menggoda seseorang manusia yang tidak kenal sama sekali dengan ucapan tersebut, karena itu aku bisa leluasa menemaninya dalam makan dan minimnya, pakaiannya, dan kawinnya. Setelah itu aku menungganginya seprti menunggangi binatang tunggangan”. Demikian itulah, Nabi Muhammad Saw telah mengajurkan untuk memulai segala urusnan dengan membaca (Bismillahi ar-Rahmani ar-Rahim), hal ini bersesuaian dengan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan Turmuzdi, bahwasanya Rasulullah Saw bersabda: “Jika salah seorang di antara kamu makan, maka hendaklah ia menyebut nama Allah, jika lupa menyebut nama Allah dipermulannya, maka ia hendak mengucapkan “Bismillahi Awwaluhu Wa Aakhiruu”.

  • MENGHILANGKAN KESEULITAN
    Segala urusan yang diawali dengan mengucapkan (Bismillahi ar-Rahmani ar-Rahim) maka ia akan dijauhkan dari berbagai macam kesulitan. Dikisahkan pada zaman dahulu ada seorang wanita yang sholihah, mempunyai seorang suami yang munafiq. Wanita tersebut selalu mengucapkan (Bismillahi ar-Rahmani ar-Rahim) setiap akan memulai pekerjaannya, yang mana hal tersebut sangat menjengkelkan hati suaminya. Akhirnya suami berkata dalam hati: “Aku akan mencari jalan buat membikin malu kepadanya, agar menjadi luntur keshalehannya”.
    Pada suatu hari, maka dipanggil istrinya lalu ia berkata: “Coba simpan guci ini tempat yang aman. Tetapi tampa setahu istrinya, guci itu diambil oleh suaminya, dan dilemparkanya kedalam sumur. Kemudian ia memanggil istrinya untuk mengabilkan guci tersebut dari tempat yang disimpanya dahulu. Si istri tampa berprasangka buruk pergi ketempat itu, dan mengucapkan (Bismillahi ar-Rahmani ar-Rahim), maka Allah memrintahkan malaikat Jibriel untuk dengan secepatnya mengembalikan guci itu ke tempat asalnya, lalu guci itu diambilnya dan diberikan kepada suaminya. Si suami keheranan dan akhirnya ia sadar serta bertaubat, menyesali perbuatannya selama ini, maka Allah mengampuninya dengan berkat baca (Bismillahi ar-Rahmani ar-Rahim) yang selalu diucapkan oleh istrinya tersebut.

  • MENDATANGKAN HAJAT YANG MENDESAK
    Apabila mempunya hajat yang mendesak, maka tulislah (Bismillahi ar-Rahmani ar-Rahim) dengan kalimat Arab. Lalu tulisan tersebut dilemparkan ke sungai yang mengalir, selanjutnya membaca do'a sebagai berikut:
    اللهمّ بالحقّ محمدٍ و اله محمدٍ الطيبين إقضى حاجتى....
    Alloohumma bil Haqqi Muhammadin Wa Aali Muhammadin Ath-thoyyibiina iqdhi haajatii”.

  • DOA BASMALAH UNTUK MENCAPAI SEMUA HAJAT
    Siapa saja yang ingin tercapai semua hajatnya, maka bacalah do'a (Bismillahi ar-Rahmani ar-Rahim) 118 x, do'anya sebagai berikut:

  • بِسْــــــــمِ اللَّــــــــهِ الرَّحْمَــــــــنِ الرَّحِيــــــــمِ اللهم إنّس أسألك بفضل بِسْــــــــمِ اللَّــــــــهِ الرَّحْمَــــــــنِ الرَّحِيــــــــمِ و بالحق بِسْــــــــمِ اللَّــــــــهِ الرَّحْمَــــــــنِ الرَّحِيــــــــمِ و بحببتى بِسْــــــــمِ اللَّــــــــهِ الرَّحْمَــــــــنِ الرَّحِيــــــــمِ و بمنزلة بِسْــــــــمِ اللَّــــــــهِ الرَّحْمَــــــــنِ الرَّحِيــــــــمِ إرفع قدري و يسّر أمرى و شرح صدري يا من هو كهيعص حم عسق المّ المّص الر حم اللهُ لآَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ بسرّ الجبروت و العدلمة إجعلنى من عبادك المتّقين و أهل طاعتك المحبين وافعلى يا ربّ العالمين وصلّى اللَّــــــــهِ على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه وسلّم

    Bismillahi ar-Rahmani ar-Rahim. Alloohumma Innsi Asaluka Bil Fadhli Bismillahi ar-Rahmani ar-Rahim Wa Bil Haqqi Bismillahi ar-Rahmani ar-Rahim Wa Bi Habibatii Bismillahi ar-Rahmani ar-Rahim Wa Bi Manzilati Bismillahi ar-Rahmani ar-Rahim, Irfa' Qodrii Wa Yassir Amrii Wasyroh Shodrii Yaa Man Huwa Kaf Ha Ya 'Ain Shood Ha Mim 'Ain Sin Qoof Alif Lam Mim Alif Lam Mim Shood Alif Lam Ro Haa Miim. Alloohu Laa Ilaaha Illa Hual Hayyul Qoyyum Bi Sirril Habibati Wal Qudrati Bi Sirril Jabaruuti Wal 'Adlumati Ij'alnii Min 'Ibaadikal Muttaqiina Wa Ahli Thoo 'Atikal Muhibiina Waf 'al Lli Yaa Robbil 'Aalamiin Wa Shollalloohu 'Alaa Sayyidinaa Muhammadin Wa 'Alaa Aalihii Wa Shohbihii Wa Sallama.

    Demikianlah pembahasan khasiat-khasiat (Bismillahi ar-Rahmani ar-Rahim), sungguh sangat banyak sekali khasiat-khasiatnya. Penulis tidak mungkin mampu untuk semuanya ditulis tentang khasiat-khasiatnya, hanya ini yang bisa penulis persembahakan buat pembaca yang budiman wabil khusus penulis sendiri semoga bermanfaat.
    Waallahu a'lam bishawab.

    Wassalam,
    Amjad Amin, Bekasi, Indonesia 2013

Senin, 27 Mei 2013

KHASIAT BASMALAH BAGIAN KE-2

Khasiat-khasiat Basmalah
Bagian ke-2


  • MENYEMBUHKAN SEGALA MACAM PENYAKIT
    Basmalah dapat menyebuhkan segala macam penyakit dan penyakit apa saja. Maka bacalah Basmalah (Bismillahi ar-Rahmani ar-Rahim) pada bagian yang sakit sebanyak 100 x, selama tiga hari berturut-turut. Insya Allah akan lekas sembuh. Tetapi jangan lupa harus di barengi dengan usaha lahir, yaitu berobat ke dokter. Jadi usaha ataupun ikhtiar itu dilazimkan dengan lahir dan batin.

  • KESELAMATAN DALAM PEPERANGAN
    Berusaha menjaga keselamatan diri dalam peperangan merupakan perintah Allah dan Sunnah Rasulullah. Maka tulislah (Bismillahi ar-Rahmani ar-Rahim) dengan huruf Arab sebanyak 190 x. Ditulis pada kertas atau kain yang putih, kemudian tulisan tersebut dibawa pergi untuk berperang. Insya Allah, dalam peperangn tersebut ia akan selamat, sebab semua senjata tidak akan mengenai dirinya.

  • MENYUBURKAN TANAH
    Untuk para petanai yang ingin menjadi subur tanahnya atau sawahnya, maka tulislah (Bismillahi ar-Rahmani ar-Rahim) sebanyak 101 x, pada kertas atau kain. Kemudian simpanlah tulisan tersebut di dalam botol atau lainnya untuk menjaga agar tidak cepat rusak. Kemudian pendamlah dalam tanah yang sekiranya jauh dari injakan kaki disekitar tanah atau sawah yang dimaksud. Insya Allah, tanah tersebut menjadi subur, sehingga tumbuh-tumbuhan apapun bisa tumbuh subur di sana. Dan disamping itu juga, semua hama tidak akan berani mengganggu serta hasilnya akan membawa berkah.

  • MELARISKAN DAGANGAN
    Pedagang-pedagang yang ingin barang dagangannya laris hendaknya amalkan dan bacalah (Bismillahi ar-Rahmani ar-Rahim ) sebanyak 791 x, setiap hari selama tujuh hari berturut-turut. Ketika hendak membaca Bismillahi ar-Rahmani ar-Rahim ini harus disertai niat yang ikhlas agar barang dagangannya bisa menjadi laris terjual. Insya Allah, setelah masa 7 hari tersebut sudah habis, maka barang dagangannya akan laris terjual lamabat laun.

  • MENDATANGKAN IKAN
    Para nelayan atau penangkap ikan yang ingin mendapatkan dan mendatangkan ikan yang banyak, lalu tulislah Bismillahi ar-Rahmani ar-Rahim pada lempengan timah budheng atau timah hitam. Selanjutnya taruhlah lempengan tersebut pada belat, pukat, atau jaring yang telah terpasang. Insya Allah, ikan akan berdatangan serasa kena gendam dari segala penjuru arah dan masuk ke dalam belat, pukat atau jaring yang telah di pasang tersebut. Hal ini harus disertai keyakinan yang penuh dan sungguh-sungguh, serta bertawakal kepada Allah Swt. Dikarenakan Dialah yang memberi rizki kepada hamba-hamba-Nya. Sedangkan manusia hanya bisa berharahp dan berusaha atau ikhtiar karena Allah Swt.
    Bersambung...

    Waallahu a'lam bishawab.

    Wassalam,
    Amjad Amin, Cirebon, Indonesia 2013

Kamis, 16 Mei 2013

KHASIAT BASMALAH BAGIAN KE-1

Khasiat Basmalah
Bagian ke-1

Pada sebuah riwayat hadits yang bersumber dari Jabir ra, bawasanya keika Bismillahi ar-Rahmani ar-Rahim ini diturunkan, maka berlarilah kabut tebal kearah timur, angin menjadi tenang, bergulung-gulung gelombang dan ombak di lautan, serta dilontari pula pasukan-pasukan syaithan yang ingin menyaksikannya. Bismillahi ar-Rahmani ar-Rahim memiliki kekuatan yang luar bisa, lalu mengapa kita tidak memanfaatkannya untuk mengentaskan berbagai problem kehidupan. Dibawah ini ada beberapa khasiat dari Basmalah dan kaifiat mengamalkannya. Bersumbar dari bebrapa kitab klasik. Mudah-mudahan menjadi manfaat untuk kita semua.

Rahasia-rahasia dibalik Bismillahi ar-Rahmani ar-Rahim banyak sekali tidak bisa disebutkan secara keseluruhan, sudah barang tentu tidak akan cukup dituliskan di sisni. Apalagi tulisan ini tidak membahasa seecara khusus rahasia dibalik “Basmalah” tersebut. Oleh sebabnya, di sini hanya disebutkan sabagian saja dari sekian bnayak rahasia (khasiat) yang terkandung di dalamnya. Dan di antara rahasia-rahasia ataupun khasiat-khasiat yang terkandung di dalam Bismillahi ar-Rahmani ar-Rahim itu yakni:

  1. Untuk Memohon Segala Macam Hajat
    Sebagaimana yang telah diriwayatkan dari sahabat Abdullah bin Umar ra, berikut ini:
    Barang siapa yang mempunyai hajat kepada Allah Swt, maka, hendaknya berpuasa hari Rabu, Kamis dan Jum'at. Apabila telah datang hari jumat, dan sebelum brangkat untuk menunaikan sholat hendaknya mandi terlebih dahulu dengan niat untuk melaksanakan shalat Jum'at. Ketika berngakat ke masjid, usahakan dapat memeberikan sedekah berupa sesuatu kepada orang miskin. Kemudian, setelah selesai melakukan shalat Jum'at, bacalah doa di bawah ini:
    اللهم إنا أسـألك بسمك الرحمن الرحيم
    اللهُ لآَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ
    لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَنَوْمُُ لَّهُ مَافِي السَّمَاوَاتِ وَمَافِي اْلأَرْضِ
    مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِندَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ
    يَعْلَمُ مَابَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَاخَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَآءَ
    وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ وَلاَ يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
    اَلَّذِي عَنَتْ لَوْحُ الْمَوْجُوهْ، وَخَشَعَتْ لَوْحُ الْاَصْوَاتِ وَوَجِلَتِ الْقُلُوْبُ مِنْ خَشِيَّتِةْ
    أَسْـأَلُكَ أَنْ تُصَلِّيْ وَتُسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَ صَحْبِهِ وَسَلِّمْ
    وَأَنْ تَقْضِيَ حَاجَتِي.......
    - Allaahumma innii as aluka Bismikar Rahmaanir Rahiim.
    - Allahu laa-ilaaha illaa huwal hayyun Qayyuum.
    - Laa ta'khudzuhuu sinatun wa laa nauum. Lahuu maa fis samaawaati wa maa fil ardh.
    - Man dzal ladzii yasyfau 'indahuu illa bi idznih.
    - Ya'lamu ma bayna aydiihim wa maa khalfahum wa laa yuhiithuuna bi syayin min 'lmihii illa bimaa syaa'.
    - Wasi'a kursiyuhus samaawaati wal ardha wa laa ya uuduhuu hif zhuhumaa wa huwal 'Aliyyul 'Azhiim.
    - Alladzii 'anat lahul wujuuh, wa khasya'at lahul ashwaat wa wajilatilquluubu min khasyyatih.
    - As aluka an tushalliya wa tuallim 'alaa sayyidinaa Muhammadin wa 'ala aalihi wa shabihii wa allim.
    - Wa an taqdhiya haajatii (sebutkan apa yang dihajatkan).

  1. Menjauhkan Dari Godaan Syetan
    Barang siapa ketika akan hendak tidur membaca Bismillahi ar-Rahmani ar-Rahim sebanyak 21 x, maka baginya dijamin oleh Allah dijauhkan dari godaan syetan dan pencurian. Dijauhkan dari malapetaka dan mati mendadak. Oleh sebab itu, marilah kita sebagai orang Muslim beriman senantiasa membaca Bismillahi ar-Rahmani ar-Rahim ini ketika hendak berngkat mau tidur.

  2. Menudukan Orang yang Zholim
    Apabila ada orang yang zholim atau orang yang suka menganiaya, maka untuk menghadapinya, disamping percaya kepada kemampuan diri sendiri, bacalah Bismillahi ar-Rahmani ar-Rahim sebanyak 50 x. Insya Allah, orang yang zholim tersebut akan menjadi tunduk, dikarenakan nafsu jahatnya bisa menjadi sirna secara tiba-tiba. Disebabkan washilah membaca Bismillahi ar-Rahmani ar-Rahim dengan penuh keyakinan dalam hati.

  3. Mencerdaskan Akal
    Barangsiapa yang memiliki otak bebel, maka sebaiknya dibacakan Bismillahi ar-Rahmani ar-Rahim sebanyak 900 x pada gelas yang diisi dengan air, kemudian air tersebut diminumkan pada orang yang bebal otaknya itu. Insya Allah, dengan ikhtiar dan usaha yang demikian ini akan bisa mencerdaskan akal pikirannya, sehingga apaun pelajaran yang diberikan kepadanya akan memahaminya dengan mudah. Usahakan cara yang demikian ini berulang-ulang bila belum ada tanda-tanda perubahan dalam pikirannya dengan disertai bimbingan secara lahiriyah.

  4. Membangkitkan Rasa Cinta
    Usaha untuk membangkitkan rasa cinta terhadap sesorang maka sediakanlah segelas air, selanjutnya bacalah Bismillahi ar-Rahmani ar-Rahim pada air tersebut 900 x. Setelah dibacakan, maka air tersebut diminumkan pada orang yang dimaksud. Insya Allah kebencian pada orang itu akan sirna dan berubah menjadi rasa kecintaan yang sangat mendalam. Dalam hal ini, dihimbau agar cara ini tidak dipergunakan untuk kemaksiatan, melainkan dipergunakan untuk kebaikan.

    Bersambung...!
Waallahu a'lam bishawab.

Wassalam,
Amjad Amin, Bekasi, Indonesia 2013





Minggu, 12 Mei 2013

DI BALIK BASMALAH ADA HIKMAH

Di Balik Basmalah Ada Hikmah


Melazimkan untuk mengucapkan Bismillahi (Dengan menyebut nama Allah Swt) adalah merupakan printah Allah kepada seluruh makhluk-Nya yang bernama manusia, yang hidup di muka bumi ini. Manusia sebagai Hamba Allah Swt, wajib menjalankan aktivitas-aktivitas dengan membaca Bismilah karena di balik hal tersebut ada Hikmah dan Rahmat Allh Swt. Ditempatkannya Bismilah ( Bismillahi ar-Rahmani ar-Rahim) pada permulaan tiap-tiap surah ada hikmahnya yakni memiliki arti sebagai berikut:

Kitab suci al-Quran itu adalah khazanah Ilmu Ilahi yang tidak terbantahkan oleh sains dan teori-teori ilmu pengetahuan. Al-Quran kalam yang mulia tersebut tidak dapat disentuh tampa karunia khusus dari Tuhan, “Tiada boleh orang menyentuh al-Quran, kecuali mereka yang telah disucikan” (56: 80). Jadi, Bismillahi telah ditempatkan pada permulaan tiap-tiap surah untuk memperingatkan orang-orang Muslim bahwa, untuk dapat masuk khazanah Ilmu Ilahi yang termuat dalam al-Quran dan untuk mendapatkan faedah darinya ia hendaknya mendekatinya bukan saja dengan hati suci, melainkan ia harus pula senantiasa mohon pertolongan Tuhan Yang Maha Kusa atas segala sesuatu.

Bismillahi ar-Rahmani ar-Rahim itu, mempunyai pula tujuan penting yang lainnya. Bismillahi juga ialah sebagai kunci bagi arti dan maksud tiap-tiap surat, karena segala persoalan mengenai akhlak dan rohani, dengan yang satu atau lain cara, ada pertaliannya dengan dua sifat Ilahi Rabbi yang pokok, yaitu Rohmaniyah (Kemurahan) dan Rahimiyah (Kasih-Sayang). Jadi tiap-tiap surah pada hakekatnya, merupakan uraian terperinci dari beberapa segi sifat-sifat Ilahi Rabbi yang termuat dalam Bismillahi tersebut. Demikianlah sedekit uraian Di balik Basmalah ada hikmah, mudah-mudahan ada manfaatnya wabil khusus bagi penulis dan umumnya pemaca yang budiman.

Waallahu a'lam bishawab.

Wassalam,
Amjad Amin, Bekasi, Indonesia 2013

 
Template designed by Liza Burhan